10 Tanda Kiamat Besar dalam Agama Islam
Tanda-tanda besar hari kiamat sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut,
“Kiamat itu tidak akan terjadi hingga kalian melihat sepuluh tanda, asap, Dajjal, hewan, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga gempa (satu di timur, satu di barat, dan satu di jazirah Arab), dan terakhir adalah api yang keluar dari ‘Adn yang menggiring manusia ke makhsyar.” (HR Muslim)
tanda tanda besar hari kiamat
Sebagaimana kita ketahui, insyaAllah, terbitnya matahari dari arah barat berarti tertutupnya pintu taubat. Dan tanda tanda datangnya hari kiamat ini hanya terjadi ketika menjelang kiamat setelah munculnya Dajjal, hewan melata, dan tanda-tanda hari kiamat lain.
Ibnu Hajar Al Asqallani, dalam syarah Shahih Bukhari, menjelaskan, “Tanda-tanda kiamat itu ada yang menunjukkan dekatnya kiamat, dan ada yang menunjukkan datangnya kiamat. Tanda yang masuk kategori pertama adalah Dajjal, turunnya Isa Al Masih, Ya’juj dan Ma’juj, serta gempa. Yang termasuk kategori kedua adalah asap, terbitnya matahari dari barat, keluarnya hewan melata, dan api yang menggiring manusia ke makhsyar.”
“Kiamat tidak akan terjadi hingga matahari terbit dari barat. Kalau sudah terbit dari barat dan manusia menyaksikannya, mereka semua akan beriman. Dan itu adalah saat ketika iman seseorang tidak lagi bermanfaat kepada diri sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.
Kiamat pasti terjadi, sementara dua orang sedang melakukan transaksi pakaian, namun mereka tidak sempat berjual beli atau melipatnya. Kiamat pasti terjadi, sementara seseorang sudah bersiap meminum susu untanya, tetapi dia tidak ingat untuk menenggaknya. Kiamat pasti terjadi, sementara seseorang sedang mengolah tanahnya, namun dia tidak sempat menyiramnya. Dan kiamat pasti terjadi, sementara seseorang sedang menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, tetapi dia tidak sempat memakannya.” (HR Bukhari dalam Kitab Ar Riqaaq)
“Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (QS Al An’am: 158)
0 komentar:
Post a Comment