Puisi Maaf, Aku Berlalu
Telah tenggelam dalam kisah kitawalau masih segar terasa
namun masa kita usai sudah
keadaan memaksa berpisah jadi akhirnya
lukiskan saja airmata
sebelum aku jauh melangkah
yang tergiur akan nyiur dedaunan yang melambai
memang tak bisa difahami
cinta yang kita sulam hanya terima jadi kenangan
namun apa lagi yang hendak aku lakukan
bila akhirnya tetap sama perpisahan
maaf,walau tak sempat untuk ku berucap
maaf dinda,aku berlalu
karya: Testy Dwi D
Puisi Akan Sampai Disinikah ?
Harus sampai disinikah cerita cinta yg telah lama kita rajut,hingga kini rasanya jarum rajutan itu menusuk-nusuk relung hatiku,
Sakit dan teramat sakit,
perih dan teramat pedih,
saat kau ucapkan kata perpisahan itu
tiada bisa kutahan airmata yg bercucura dipipiku
Kau tau?? sungguh aku tak sanggup untuk menopang sendiri tubuhku yg mulai terkulai lemas,
sesak rasa didadaku,
hingga malam ini, aku tak mampu memejamkan mataku untuk tertidur lelap,
dan rasanya aku takan bisa tertidur lelap, bahkan disaatku belum mampu memejamkan mata, rasanya mimpi buruk telah menyapaku…
hmm.. semudah inikah kau kan pergi meninggalkanku?
tidak kah kau bayangkan dan kau kenang kembali semua hal yg telah terukir selama 9 bulan lamanya?
apakah semudah itu kau akan melupakan semuanya?
hingga tanpa kau sadari, airmata yg bercucur dipipiku adalah tanda bahwa aku tak sanggup untuk ini semua,
Sembab mataku tak kupedulikan lagi,
karena hati ini terasa bergejolak, terasa ingin berontak karena tak mampu lagi menahan kesakitan ini,
yakinkah..??
kau akan melupakan canda tawa senyuman yg telah sama-sama kita ukir dlm kisah kita
dan merubahnya dengan jerit tangis airmata yg takan pernah bisa berhenti hingga waktu yg entah kapan adanya,
Karya : Alvia Destiara
http://m.facebook.com/alviie.mvie
Puisi Cinta Yang Kau Asah
Indah peliput matamuMengusut pepadan hatiku…
Irisan senyummu…
Membalur dalam kelur bibirmu
Wajah tampanmu…
Menyusut ke alam mimpiku…
Selalu terbayang…
Akan selut dirimu…
Selalu tertoler senyuman…
Tiap ku mengingat dirimu…
Aku …
Seperti orang gila…
Merah merona di kedua pipiku…
Sejuta jerawat di wajahku….
Tiap ku ingat dirimu…
Hari seperti istana bagiku…
Pangeran… dan Putri….
Canda tawa…
terakit… dalam setiap batang hidupku…
Semua telenteran tangis di hatiku…
seakan teraput abu…
Setelah menjalani hari dengan dirimu…
Malu yang mengimpis hariku…
kini tak ku hiraukan lagi…
Saat kita berjalan bersama…
Mengarungi seasak dunia…
secara bersama…
dan meliput kegemelan hati bersama…
Kini…
Hatiku seperti pisau…
Kau asah cintaku…
Hingga ku tak rela melepaskanmu…
Karya: Gracia Sari Asinta Simamora
http://www.facebook.com/gracia.asinta?ref=tn_tnmn
Puisi Telaga Hatiku
aku seperti batu…diam… membisu…
ragaku runtuh…
dalam perembesan matamu..
tak ada kedipan …
hanya ada sekeping rasa yang telah hancur…
saat melepas kepergianmu…
kasih…
hari bak sulur tenggul…
hampa hatiku…
pudar warna jiwaku…
tangis darahku merantai dalam kalbu…
menusuk anganku…
rasaku ingin mati…
saat…
telaga hatiku hilang digunduk sepuh…
aku bagaikan besi berkarat…
arahku beku sekejap…
mataku berkejora bagai sang bintang…
lilitan air mata merangkum dalam setiap hariku..
pasir merengkut hati…
mengesam pipihan rinduku…
pada dirimu….
saat kau tiada bersamaku…
Karya: Gracia Sari Asinta Simamora
0 komentar:
Post a Comment