Al-Mahdi adalah tokoh Islam yang agung pada penghujung panggung
sejarah kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Ia berhasil meredakan
kekufuran dan kerusakan yang melanda seluruh dunia di akhir zaman. Ia
menegakkan khilafah ‘ala minhajin nubuwah, memimpin umat manusia dengan
keadilan syariat Islam, dan menaburkan kemakmuran ke segenap penjuru
dunia.
Al-Mahdi tidak bekerja sendirian. Ia sampai ke tampuk
kekuasaan lewat perjuangan keras pasukan pembawa panji-panji hitam
(Ashabu Raayatis Suud) dari negeri Khurasan. Mereka pula yang meneguhkan
kekhilafahannya dan menyertai dengan setia setiap langkah
perjuangannya.
Sebuah Issu yang cukup menghebohkan di abad 21 ini
adalah adanya dugaan bahwa kelompok yang dijanjikan itu sudah ada.
Kemunculan sebuah tandhim askari kaum militan fundamental di wilayah
Khurasan (Afghanistan, Iraq dll) yang dikenal dengan Taliban dan
Al-Qaeda memunculkan pertanyaan, benarkah mereka adalah calon Ashhabu
Rayati Suud yang dijanjikan? Benarkah mereka adalah tim sukses bagi
Al-Mahdi dan pendukung setianya?
Pasalnya, kelompok ini adalah
satu-satunya kaum militan muslim yang paling ditakuti oleh barat karena
kehebatan tempur mereka, juga karena cita-cita mereka yang radikal;
membebaskan Baitul Maqdis, Tanah Suci dan mendirikan negara Islam dari
ujung Asia Tenggara hingga barat Maroko. Faktor lain yang juga
menguatkan dugaan ini adalah bahwa mereka dikenal sebagai muslim
fundamental yang paling kuat melaksanakan hukum Islam sebagaimana yang
pernah berlaku di Madinah pada masa nubuwah. Merekalah satu-satunya
kelompok yang paling mendekati gambaran kehidupan Rasulullah saw dan
para sahabatnya; beriman, berhijrah, berperang, mendirikan daulah Islam,
menghancurkan berhala, melawan dua super power dunia, melaksanakan
semua kewajiban tanpa terkecuali, mendapat boikot dan kecaman
internasional, mendapat ujian paling berat dalam menyatakan keimanannya,
dikepung oleh pasukan ahzab dan banyak lagi sejarah kehidupan generasi
assabiqunal awwalun yang hari ini tergambar dalam realitas hidup mereka.
Beberapa analis dan pemerhati hadits-hadits fitnah menduga; bahwa
merekalah yang lebih layak untuk menyandang gelar kehormatan itu sesuai
dengan beratnya ujian keimanan yang mereka hadapi. Namun, benarkah
demikian?
Buku istimewa ini menghadirkan kajian dengan topik
tokoh-tokoh utama yang memegang peranan sentral dalam perjuangan
Al-Mahdi di akhir zaman. Mereka adalah Thaifah Manshurah, Ashabu
Raayatis Suud dan Bani Ishaq, termasuk fenomena Taliban dan Al-Qaeda
yang mengharapkan akan bergabung dengan Al-Mahdi jika telah tiba
kemunculannya. Melalui sebuah kajian ilmiah berdasar dalil-dalil syar’i
dan fakta-fakta lapangan, pembaca diajak untuk mengungkap berbagai
fenomena kontemporer dan prediksi mendatang, khususnya yang bertalian
erat dengan tanda besar kiamat; Al-Mahdi!. Berbagai data, hipotesa,
pertanyaan dan pendapat termutakhir akan pembaca dapatkan dalam kajian
yang sangat urgen namun masih langka ini. Menakjubkan! jaludin
0 komentar:
Post a Comment