Bloggerberdatu

5/18/13

kumpulan puisi

Puisi Senandung Piluku

telah beribu-ribu arak
tertelan dalam patahan lidahku
menguras seluruh denyut jantungku
membakar denyut nadi
dalam timbangan magnet kerisauanku
tiap malam hanya bergelipur perang
dengan dirimu
telapak monyetmu selalu…
dan selalu tersandar ke ruang pipiku
berjuta-juta kata mutiara yang kau ucap
dengan cangkulmu kau pukul diriku…
kau pukul juga anakmu….
seperti anjing jalanan
hanya demi mendapat sekeping emas
dan segelas anggur…
dari peti-peti kedaimu
kau tenggelam dalam dunia gaibmu
kau rantai aku dan adinda…
dalam rumah hantu ini…
dalam kelamnya…
hanya bisu yang dapat teruntai
alam cengkeraman merangkup dalam jari manisku…
bertolehkan embun….
dari tirisan jarum yang kau raut…
embun yang mulai menipis…
hingga kerak mulai menjamur
kau pun tak pedulikan diriku
aku hanya jelangkung bagimu
yang tiada artinya
kini… PERGILAH!!!!!
pergi dengan wanitamu
dan bawalah segelas anggur itu
sebagai teman tidurmu….
Biarlah ku dan adinda sendiri…
DI DALAM SENANDUNG PILUKU
Karya : Gracia Sari Asinta Simamora
http://www.facebook.com/gracia.asinta?ref=tn_tnmn

Puisi Air Mata Terakhir

Hatimu memang telah menyakiti
hatimu memang penuh duri
memang hatimu berkulit tebu
kau manja saat aku kau puja
kini kau buang saat kau bosan
adakah janji yang ku tanggalkan?
adakah janji ku yang teringkar?
Bahkan tak sekalipun aku berjanji
apakah lagi harus di ingkari
kau menduakan hati dan melempar duri
aku dihianati,namun diasingkan oleh dunia ini
ingin sekuat tenaga menjerit,
ingin ku luapkan luka dalam ini
namun tiada sapa ku jumpai mengerti
dan ku biar airmata ini mengalir
tak akan aku halang lagi
hingga kering dan suatu saat aku tak akan merasakan lagi
kehangatan pada alirannya dan melupakanmu,harapan ku
karya: Testy Dwi D

Puisi Aku Marah

Tidak kah kau mengerti atas apa yg kurasa?
Tidak kah kau pahami akan semua yg terjadi?
Saat aku menunjukan sikap yg berbeda,
Masihkah kau bertanya “kamu marah ?” Hingga saat aku menjawab “nggak”
Tidak kah kau merasa aku sedang berbohong?
Berbohong pada perasaanku sendiri,
Berbohong padamu,
Berbohong atas kata “nggak” yang kuucap..
Yang sesungguhnya aku memang marah, aku tengah kesal,
Bahkan aku semakin marah, aku semakin kesal saat kau masih mempertanyakan semua itu,
Padahal aku sudah menunjukkan sikap yg berbeda dari biasanya agar kau mengerti tanpa harus ku berkata “aku marah”

Karya : Alvia Destiara

http://m.facebook.com/alviie.mvie

Puisi Mengenangmu Ibu – karya : Eriana R. E.


Mengenangmu ibu
adalah kepedihanku atas hidup yang kau jalani
siang tak bersahabat padamu dan malam ngilukan perihmu
namun terus dengan sabar kau lakoni
ibaratkan malam terang tak berbintang
kemudian turun hujan basahi kepalamu kemudian terhenyak kelu.
Mengingatmu ibu
betapa luka kau tahan dalam diam dan airmata
bila malam tiba semua terlelap
kau dan aku duduk termangu menunggu dagangan yang kau buat tadi siang.
Mengenangmu ibu
lukanya terus mengoyak dan membuat perih
dan malam terus mengiring dengan airmata berderai tanpa henti.
tenanglah dirimu ibu
sekarang hadirmu dalam haribaanNya
soargalah untukmu ibu
pintaku dalam mengenangmu.
soargalah untukmu.
(rinduku pada ibu terkasih).
Karya : Eriana Rossari enda

Puisi Teringat Kembali

Hari ini.
Saat ini.
Detik ini.
Kau tak lagi brada d samping ku, seperti waktu kemarin..
Jika aku bisa mengulang kembali waktu, aku hanya ingin menghabiskan waktu 2 tahun ku bersama mu,, sewaktu kita brada di podok pesantren itu.
Di sana lah kita berkenalan, kita menjadi teman dekat, yang akhirnya menimbulkan rasa cinta. Janji mu yang sangat sederhana akan selalu ku ingat..
“I LOVE YOU FOREVER”.
Hanya itu, namun mengandung makna yang sangat dalam buat aku..
Ingatkah ketika kau melukis nama ku ?
Lukisan itu, tetap brada di dalam buku diari ku..
Andai kau mengerti perasaan ini, mulai 2 tahun yang lalu sampai saat ini, perasaan ku tidak berubah.
SimpLe Love….
Puisi ini karya: Sri ningsih

Puisi An Unforgettable Love (Cinta yang Tak Terlupakan)

Angin berganti dengan derasnya liliput-liliput kecil dari langit….
membasuk setiap kepis suasana dihatiku…
kadang dengkur suara neraka menjerit dalam hatiku…
ingin daku terbang ke masa purbakala…
kala itu seseorang menggengam hatiku….
dengan gerak elutnya…
memberikan kehangatan padaku….
dengan pancaran senyumnya dihiasnya hatiku….
dalam gelar kacaku…
dia tepis setiap keriput dalam pipiku….
dalam angan manja…
dia memandang wajahku sedalam 3 meter
senandung bunyi piano menghias plot kami….
tawa, canda…. seperti badut-badut mengiringi langkahku….
aku merasa seperti sedang berjalan di atas sungai…. dan tak ingin pulang….
aku ingin selalu berada disampingmu….
namun…
pohon berkata “TIDAK”!!!!!
siulan merpati pun tak terdengar lagi….
hanya terdengar suara gelepar keras dari sudut kota
BRAKKK!!!!
aku pun tercengang dalam gambar kecelakaanmu
memandang dirimu sudah tak berdaya lagi….
jentik-jentik betadine mengiris seluruh badanmu….
seutik kata yang kau katakan padaku….
“AKU MENCINTAIMU”
KARYA : GRACIA SARI ASINTA SIMAMORA
http://www.facebook.com/gracia.asinta?ref=tn_tnmn

 


 




 


 


 

0 komentar: