Bloggerberdatu

6/23/13

ashabu raayati suud

Al-Mahdi adalah tokoh Islam yang agung pada penghujung panggung sejarah kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Ia berhasil meredakan kekufuran dan kerusakan yang melanda seluruh dunia di akhir zaman. Ia menegakkan khilafah ‘ala minhajin nubuwah, memimpin umat manusia dengan keadilan syariat Islam, dan menaburkan kemakmuran ke segenap penjuru dunia.
Al-Mahdi tidak bekerja sendirian. Ia sampai ke tampuk kekuasaan lewat perjuangan keras pasukan pembawa panji-panji hitam (Ashabu Raayatis Suud) dari negeri Khurasan. Mereka pula yang meneguhkan kekhilafahannya dan menyertai dengan setia setiap langkah perjuangannya.
Sebuah Issu yang cukup menghebohkan di abad 21 ini adalah adanya dugaan bahwa kelompok yang dijanjikan itu sudah ada. Kemunculan sebuah tandhim askari kaum militan fundamental di wilayah Khurasan (Afghanistan, Iraq dll) yang dikenal dengan Taliban dan Al-Qaeda memunculkan pertanyaan, benarkah mereka adalah calon Ashhabu Rayati Suud yang dijanjikan? Benarkah mereka adalah tim sukses bagi Al-Mahdi dan pendukung setianya?
Pasalnya, kelompok ini adalah satu-satunya kaum militan muslim yang paling ditakuti oleh barat karena kehebatan tempur mereka, juga karena cita-cita mereka yang radikal; membebaskan Baitul Maqdis, Tanah Suci dan mendirikan negara Islam dari ujung Asia Tenggara hingga barat Maroko. Faktor lain yang juga menguatkan dugaan ini adalah bahwa mereka dikenal sebagai muslim fundamental yang paling kuat melaksanakan hukum Islam sebagaimana yang pernah berlaku di Madinah pada masa nubuwah. Merekalah satu-satunya kelompok yang paling mendekati gambaran kehidupan Rasulullah saw dan para sahabatnya; beriman, berhijrah, berperang, mendirikan daulah Islam, menghancurkan berhala, melawan dua super power dunia, melaksanakan semua kewajiban tanpa terkecuali, mendapat boikot dan kecaman internasional, mendapat ujian paling berat dalam menyatakan keimanannya, dikepung oleh pasukan ahzab dan banyak lagi sejarah kehidupan generasi assabiqunal awwalun yang hari ini tergambar dalam realitas hidup mereka. Beberapa analis dan pemerhati hadits-hadits fitnah menduga; bahwa merekalah yang lebih layak untuk menyandang gelar kehormatan itu sesuai dengan beratnya ujian keimanan yang mereka hadapi. Namun, benarkah demikian?
Buku istimewa ini menghadirkan kajian dengan topik tokoh-tokoh utama yang memegang peranan sentral dalam perjuangan Al-Mahdi di akhir zaman. Mereka adalah Thaifah Manshurah, Ashabu Raayatis Suud dan Bani Ishaq, termasuk fenomena Taliban dan Al-Qaeda yang mengharapkan akan bergabung dengan Al-Mahdi jika telah tiba kemunculannya. Melalui sebuah kajian ilmiah berdasar dalil-dalil syar’i dan fakta-fakta lapangan, pembaca diajak untuk mengungkap berbagai fenomena kontemporer dan prediksi mendatang, khususnya yang bertalian erat dengan tanda besar kiamat; Al-Mahdi!. Berbagai data, hipotesa, pertanyaan dan pendapat termutakhir akan pembaca dapatkan dalam kajian yang sangat urgen namun masih langka ini. Menakjubkan!  jaludin

0 komentar: