Orangtua mana yang tak ingin melihat anak-anaknya tumbuh cerdas,
pintar dan saleh. Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk
anak-anaknya. Berbagai cara dilakukan untuk mewujudkan anak menjadi
saleh dan pintar.
Namun di zaman modern ini kiranya sulit, melihat
pengaruh dari media yang buruk, dan lingkungan yang sudah tergores oleh
gaya hidup kebarat-baratan. Hal ini sehingga membutuhkannya peran
penting orang tua dalam mendidik anak-anaknya.
Anak adalah titipan Allah Swt., perhiasan hidup dan penerus harapan dan cita-cita orang tuanya.
Anak ibarat kertas putih, yang bisa ditulis dengan tulisan apa saja.
Peran orangtua sangatlah vital. Karena melalui orang tualah, anak akan
menjadi manusia yang baik atau tidak. Rasulullah SAW, sebagai teladan
paripurna, telah memberikan tuntunan bagaimana mendidik dan
mempersiapkan anak. Dan hal yang paling penting adalah keteladanan dalam
melakukan hal-hal yang utama. Inilah yang harus dilakukan orangtua.
Bukan hanya memerintah dan menyalahkan, tapi yang lebih penting adalah
memberikan contoh kongkret. Secara simultan hal itu juga harus ditopang
oleh lingkungan, pergaulan, dan masyarakat. (hal. 15-34)
Banyak
orang tua yang tidak begitu memperhatikan pendidikan agama anak-anaknya,
sehingga anak mereka hidup tanpa tuntunan. Buku ini hadir sebagai
panduan lengkap para orangtua tentang cara mendidik anak ala Rasulullah
SAW semenjak dalam Kandungan hingga 18 tahun.
Berbagai cara
mendidik anak ala Rasulullah, Sejak dalam kandungan, misalnya dengan
cara mendoakan anak sejak masih dalam tulang Sulbi sang Ayah, hingga
memberikan dzikir doa keselamatan saat akan lahir. Ketika anak lahir
sampai usia 3 tahun, anak membutuhkan banyak stimulasi atau rangsangan
agar saraf-saraf di otaknya berkembang sehingga mendorong kecerdasan dan
pembentukan jiwa sang anak (hal 49). Pada usia 4-10 hingga 18 tahun,
anak hendaknya diajari belajar mengenali dirinya dan mengajari sesuatu
dengan kejujuran. Biasanya orangtua kerap mengiming-iming anak agar anak
itu senang dengan berkata bohong kepada anaknya, mengajarkan dan
memperlakukan anak dengan mencela dan sering memberikan ketidakadilan
pada anak-anak mereka serta memanjakan anak secara berlebihan (hal 69,
101). Hal inilah yang menjadi permasalahan anak seringkali menjadi
nakal, psikologi mental anak menjadi rendah serta membuat anak
kehilangan percaya pada dirinya. Imam Ghazali menyatakan bahwa
sesungguhnya anak adalah amanah yang harus dijaga dan dibekali ilmu
agama untuk terwujudnya anak-anak yang shalih dan shalihah.
Buku
ini sangat menarik untuk menjadi pedoman bersama bagi para orangtua
dalam mendidik putra-putri mereka. Dan dibumbui dengan cara/pola
mendidik ala rasulullah yang paling mudah dan efektif dalam mengajari
anak tentang berbagai macam perilaku Islami di zaman sekarang. Selamat
membaca.
0 komentar:
Post a Comment