Utsman Bin Affan RA. (23-35 H/644-656 M )
Ia seorang saudagar kaya-raya, dan salah seorang penulis
wahyu yang terkenal. Usianya lima tahun lebih muda dari Nabi Muhammad
saw. Sejak muda Utsman dikenal sebagai seorang pendiam, dan
memiliki budi pekerti yang terpuji. Ialah yang membeli sumur Roumah
untuk dijadikan sumur umum. Sedemikian
banyak amal kebajikannya, hingga masyarakat menggelarinya "Ghoniyyun
Syakir" (orang kaya yang
banyak bersyukur kepada Allah SWT)
Abdurrohman bin
Samuroh ra. mengungkapkan, Utsman bin Affan datang menemui Rosulullah
saw. dengan membawa uang sebanyak seribu dinar yang dibungkus
pakaiannya. Kala itu beliau sedang mempersiapkan pasukan u’sroh (Pasukan
dalam
Perang Tabuk). Usai menerima sumbangan dari Ustman bin Affan ra. untuk
jihad fi
sabilillah, Rosulullah saw. bersabda, "Tidak ada satupun yang merugikan
ibnu Affan atas apa
yang dilakukannya setelah hari ini."
Beliau mengulangi ucapan
tersebut beberapa kali.
(HR. Ahmad, dan Tirmidzi)
Sekalipun kaya-raya, Utsman tidak pernah
menjaga jarak dengan masyarakat kelas bawah, bahkan
ia tidak segan-segan untuk turut serta berperang. Karena
kebaikan-kebaikannya itulah, ia dinikahkan dengan putri Nabi bernama Ruqoyyah. Setelah Ruqoiyah meninggal dunia, ia
dikawinkan dengan putri Nabi lagi bernama Ummu Kultsum. Oleh sebab itu masyarakat
menggelarinya "Dzun Nurain" (yang
mempunyai dua cahaya)
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Kholifah Utsman ra.,
adalah mengganti gubernur-gubernur negara taklukan Islam yang ingin memisahkan diri setelah Umar wafat. Kemudian Ia
memperbanyak naskah Al-Qur’an
yang sudah dibukukan menjadi tujuh
eksemplar yang antara lain
dikirim ke Syam, Yaman, Bahrain,
Basroh, dan Kufah.
Utsman wafat pada usia 82 tahun, setelah memerintah
selama 12 tahun. Ia menemui ajal saat membaca Al-Qur’an, oleh tikaman pedang Humron
bin Sudan. Jasa Utsman terbesar adalah memelihara Al-Qur’an sebagaimana yang tersebar
sekarang ini.
0 komentar:
Post a Comment