Bloggerberdatu

1/26/14

Menjaga Kesehatan Bayi dalam Kandungan

Menjaga Kesehatan Bayi dalam Kandungan 

Program prekonsepsi yang komprehensif sangat potensial untuk mempersiapkan seorang wanita yang akan hamil dengan menurunkan faktor-faktor resiko, mempromosi kebiasaan hidup sehat dan ‘ Siap’ untuk kehamilan itu sendiri.

Untuk tujuan agar kehamilan sehat sehingga menghasilkan bayi yang sehat diperlukan :Pemeriksaan Antenatal yang baik dan teratur, Pengaturan pola makan dan Nutrisi yang baik, termasuk suplemen., Persiapan ‘ Psikososial’ dan Lingkungan yang baik, serta Olah Raga/ Latihan yang teratur.
Pada evaluasi pertama Antenatal yang diperlukan adalah mengetahui tentang Status Kesehatan Ibu dan Janin, Usia Kehamilan / Janin, dan Rencana Perawatan Kebidanan Selanjutnya.

·     PEMERIKSAAN ANTENATAL

Tujuan dari pemeriksaan antenatal yang baik adalah untuk mempersiapkan kehamilan yang baik dan melahirkan bayi sehatdari ibu yang sehat pula. Jadi pemeriksaan kehamilan yang teratur ini merupakan hal yang harus dilakukan untuk memantau kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pemeriksaan kehamilan ini harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional seperti bidan, dokter umum, atau Ahli Kebidanan & Penyakit Kandungan.
Pemeriksaan Antenatal ini idealnya dilakukan pada usia kehamilan :
0 – 28 minggu —- Tiap 4 Minggu
28 – 36 minggu —- Tiap 2 minggu
36 – 40 minggu —- Tiap 1 Minggu
·     BERAT BADAN DAN KENAIKANNYA ( WEIGHT GAIN )
Peningkatan berat badan ibu hamil yang sehat menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat. Peningkatan berat badan yang dianjurkan pada wanita hamil dengan berat prakehamilan yang normal ( Body Mass Index Normal ) adalah 11,5 – 16 Kg. Dan rata-rata kenaikan berat badan perminggu yang baik dari kehamilan 20 minggu sampai kelahiran adalah 400 – 500 gram. ( Hytten, 1991 ).
·     DIET

Saat ini telah diketahui bahwa nutrisi ibu pada saat hamil sangat mempengaruhi kesehatan janin, dan telah diketahui bahwa suplementasi As. Folat sebelum kehamilan dapat menurunkan angka kejadian “ Neural Tube Defect ( NTD ) “ sampai separuhnya ( Rose & Mennuti, 1994 ). Jadi seorang wanita yang memiliki riwayat kehamilan yang lalu dengan NTD, harus ditambahkan dalam dietnya dengan 4 mg As. Folat paling tidak satu bulan sebelum kehamilan yang direncanakan sampai dengan trimester pertama.

Ibu hamil harus menambah asupan kalori ekstra ± 300 Kkal setiap hari. Kalori ini sangat diperlukan untuk energi dan bila asupan kalori tidak mencukupi, maka protein akan diubah menjadi energi dan hal ini akan mempengaruhi tumbuh kembang janin. Protein sebaiknya terutama diambil dari sumber hewani, seperti : daging, susu, telur, keju, ikan dll.
Kebutuhan terhadap zat besi ( Fe ) adalah sangat mutlak untuk mencegah anemia yang akan mempengaruhi tumbuh kembang janin. Pada tabel-2 ditunjukkan kebutuhan diet yang direkomendasikan oleh NRC.
·     PSIKOSOSIAL & LINGKUNGAN

Kehamilan adalah kejadian yang sangat diharapkan oleh setiap pasangan suami istri. Dan kadang-kadang setelah hamil ada mitos bahwa temperamen ibu/suami berkaitan dengan kehamilannya dengan menyebutnya “ BAWAAN BAYI “. Sebenarnya pandangan itu tidak seluruhnya benar, hanya saja yang berlaku justru sebaliknya, Temperamen & Perilaku Ibu hamil dan lingkungannya “ Mempengaruhi Bayi “ dalam kandungan. Jadi sebenarnya semenjak dalam kandungan, janin dapat terpengaruh oleh emosional dan lingkungannya.

Dengan selalu menyayangi janin mulai konsepsi sebenarnya mempengaruhi tumbuh kembang janin itu sendiri. Misalnya seorang ibu yang sering stress / marah atau bertengkar / bersuara gaduh akan menyebabkan perubahan hormonal pada dirinya yang akan mempengaruhi janin, mungkin janin akan “merasa tidak nyaman/aman”. Seorang wanita hamil seharusnya Tenang dan selalu “ BERPIKIR DAMAI “, Mendengarkan alunan nada-nada religius, musik yang indah ( Efek Mozart ), Menghindari stres, Bersama-sama suami membelai-belai perut, kalau perlu membuat percakapan-percakapan yang menunjukkan kasih sayang kepada calon bayi, Coba untuk selalu memaafkan, dan lepaskan rasa amarah dan ketidaknyamanan.
Pada akhirnya mungkin perlu disadari bahwa hal terbaik yang dapat dikerjakan adalah menyayangi bayi, ciptakan rasa aman dan yakinlah bahwa cinta orangtua adalah sama pentingnya dengan ASI.
·     OLAH RAGA
Secara umum wanita hamil tidak perlu membatasi aktifitasnya. Bahkan The American Academy of Pediatrics and The American College of Obstetrics & Gynegology ( 1997 ) menyimpulkan bahwa wanita hamil yang tidak ada komplikasi dapat bekerja sampai saat akan melahirkan, dan sebaiknya diberi waktu 4 – 6 minggu untuk istirahat setelah melahirkan sebelum kembali bekerja. Jogging, jalan kaki, berenang, senam hamil adalah olah raga yang dianjurkan. Senam hamil juga bertujuan untuk mempersiapkan proses persalinan dengan latihan otot dasar panggul.
·     MEMPERSIAPKAN PENDIDIKAN / KECERDASAN BAYI SEJAK DALAM KANDUNGAN

Otak adalah suatu organ yang komponen lemaknya ± 60%. Pada masa perkembangan janin dalam kandungan, otak mengambil 70% dari total energi ibu ( Lemak, Protein, Karbohidrat ). Selama dalam kandungan sampai dengan bayi lahir untuk perkembangan otak dan saraf dibutuhkan As. Lemak esensial yang spesifik. Omega-3 khususnya DocosaHecsanoic Acid ( DHA ) adalah asam lemak esensial yang berperan vital sebagai transmisi impuls saraf. Dengan kata lain DHA adalah si Pembawa Pesan dari saraf ke seluruh tubuh. Selain untuk perkembangan otak, DHA juga berperan dalam ketajaman penglihatan karena banyak ditemukan di fotoreseptor retina.

Perlu diketahui bahwa perkembangan otak manusia dimulai dalam kandungan dan perkembangannya menjadi lambat setelah usia 3 tahun, jadi DHA penting pada fase ini. Jumlah DHA dalam ASI ditentukan oleh jumlah DHA yang dikonsumsi seorang ibu dimasa menyusui.
Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa perkembangan pendidikan / kecerdasan anak sangat ditentukan baik mulai dari pemeriksaan Antenatal, Nutrisi, Psikososial/Lingkungan termasuk kebiasaan hidup sehat dan menghindari Rokok / Alkohol / Narkoba, dan Olah raga. Kesemuanya itu harus menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi