Menjaga Kesehatan Bayi dalam Kandungan
Program prekonsepsi yang komprehensif sangat potensial untuk mempersiapkan seorang wanita yang akan hamil dengan menurunkan faktor-faktor resiko, mempromosi kebiasaan hidup sehat dan ‘ Siap’ untuk kehamilan itu sendiri.
Untuk tujuan agar kehamilan sehat sehingga menghasilkan bayi yang sehat
diperlukan emeriksaan Antenatal
yang baik dan teratur, Pengaturan pola makan dan Nutrisi yang baik, termasuk
suplemen., Persiapan ‘ Psikososial’ dan Lingkungan yang baik, serta Olah Raga/
Latihan yang teratur.
Pada evaluasi pertama Antenatal yang diperlukan adalah mengetahui tentang
Status Kesehatan Ibu dan Janin, Usia Kehamilan / Janin, dan Rencana Perawatan
Kebidanan Selanjutnya.
· PEMERIKSAAN ANTENATAL
Tujuan dari
pemeriksaan antenatal yang baik adalah untuk mempersiapkan kehamilan yang baik
dan melahirkan bayi sehatdari ibu yang sehat pula. Jadi pemeriksaan kehamilan
yang teratur ini merupakan hal yang harus dilakukan untuk memantau kesehatan
ibu dan janin yang dikandungnya. Pemeriksaan kehamilan ini harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang profesional seperti bidan, dokter umum, atau Ahli
Kebidanan & Penyakit Kandungan.
Pemeriksaan Antenatal ini idealnya dilakukan pada usia kehamilan :0 – 28 minggu —- Tiap 4 Minggu
28 – 36 minggu —- Tiap 2 minggu
36 – 40 minggu —- Tiap 1 Minggu
· BERAT BADAN DAN KENAIKANNYA ( WEIGHT GAIN )
Peningkatan berat
badan ibu hamil yang sehat menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang
sehat. Peningkatan berat badan yang dianjurkan pada wanita hamil dengan berat
prakehamilan yang normal ( Body Mass Index Normal ) adalah 11,5 – 16 Kg. Dan
rata-rata kenaikan berat badan perminggu yang baik dari kehamilan 20 minggu
sampai kelahiran adalah 400 – 500 gram. ( Hytten, 1991 ).
· DIET
Saat ini telah diketahui bahwa nutrisi
ibu pada saat hamil sangat mempengaruhi kesehatan janin, dan telah diketahui
bahwa suplementasi As. Folat sebelum kehamilan dapat menurunkan angka kejadian
“ Neural Tube Defect ( NTD ) “ sampai separuhnya ( Rose & Mennuti, 1994 ).
Jadi seorang wanita yang memiliki riwayat kehamilan yang lalu dengan NTD, harus
ditambahkan dalam dietnya dengan 4 mg As. Folat paling tidak satu bulan sebelum
kehamilan yang direncanakan sampai dengan trimester pertama.
Ibu hamil harus menambah asupan kalori ekstra ± 300 Kkal setiap hari. Kalori
ini sangat diperlukan untuk energi dan bila asupan kalori tidak mencukupi, maka
protein akan diubah menjadi energi dan hal ini akan mempengaruhi tumbuh kembang
janin. Protein sebaiknya terutama diambil dari sumber hewani, seperti : daging,
susu, telur, keju, ikan dll.
Kebutuhan terhadap zat besi ( Fe ) adalah sangat mutlak untuk mencegah anemia
yang akan mempengaruhi tumbuh kembang janin. Pada tabel-2 ditunjukkan kebutuhan
diet yang direkomendasikan oleh NRC.
· PSIKOSOSIAL & LINGKUNGAN
Kehamilan adalah kejadian yang sangat
diharapkan oleh setiap pasangan suami istri. Dan kadang-kadang setelah hamil
ada mitos bahwa temperamen ibu/suami berkaitan dengan kehamilannya dengan
menyebutnya “ BAWAAN BAYI “. Sebenarnya pandangan itu tidak seluruhnya benar,
hanya saja yang berlaku justru sebaliknya, Temperamen & Perilaku Ibu hamil
dan lingkungannya “ Mempengaruhi Bayi “ dalam kandungan. Jadi sebenarnya
semenjak dalam kandungan, janin dapat terpengaruh oleh emosional dan
lingkungannya.
Dengan selalu menyayangi janin mulai konsepsi sebenarnya mempengaruhi tumbuh
kembang janin itu sendiri. Misalnya seorang ibu yang sering stress / marah atau
bertengkar / bersuara gaduh akan menyebabkan perubahan hormonal pada dirinya
yang akan mempengaruhi janin, mungkin janin akan “merasa tidak nyaman/aman”.
Seorang wanita hamil seharusnya Tenang dan selalu “ BERPIKIR DAMAI “,
Mendengarkan alunan nada-nada religius, musik yang indah ( Efek Mozart ),
Menghindari stres, Bersama-sama suami membelai-belai perut, kalau perlu membuat
percakapan-percakapan yang menunjukkan kasih sayang kepada calon bayi, Coba untuk
selalu memaafkan, dan lepaskan rasa amarah dan ketidaknyamanan.
Pada akhirnya mungkin perlu disadari bahwa hal terbaik yang dapat dikerjakan
adalah menyayangi bayi, ciptakan rasa aman dan yakinlah bahwa cinta orangtua
adalah sama pentingnya dengan ASI.
· OLAH RAGA
Secara umum wanita hamil tidak perlu
membatasi aktifitasnya. Bahkan The American Academy of Pediatrics and The
American College of Obstetrics & Gynegology ( 1997 ) menyimpulkan bahwa
wanita hamil yang tidak ada komplikasi dapat bekerja sampai saat akan
melahirkan, dan sebaiknya diberi waktu 4 – 6 minggu untuk istirahat setelah
melahirkan sebelum kembali bekerja. Jogging, jalan kaki, berenang, senam hamil
adalah olah raga yang dianjurkan. Senam hamil juga bertujuan untuk
mempersiapkan proses persalinan dengan latihan otot dasar panggul.
· MEMPERSIAPKAN PENDIDIKAN / KECERDASAN BAYI SEJAK DALAM KANDUNGAN
Otak adalah suatu organ yang komponen
lemaknya ± 60%. Pada masa perkembangan janin dalam kandungan, otak mengambil
70% dari total energi ibu ( Lemak, Protein, Karbohidrat ). Selama dalam
kandungan sampai dengan bayi lahir untuk perkembangan otak dan saraf dibutuhkan
As. Lemak esensial yang spesifik. Omega-3 khususnya DocosaHecsanoic Acid ( DHA
) adalah asam lemak esensial yang berperan vital sebagai transmisi impuls
saraf. Dengan kata lain DHA adalah si Pembawa Pesan dari saraf ke seluruh
tubuh. Selain untuk perkembangan otak, DHA juga berperan dalam ketajaman
penglihatan karena banyak ditemukan di fotoreseptor retina.
Perlu diketahui bahwa perkembangan otak manusia dimulai dalam kandungan dan
perkembangannya menjadi lambat setelah usia 3 tahun, jadi DHA penting pada fase
ini. Jumlah DHA dalam ASI ditentukan oleh jumlah DHA yang dikonsumsi seorang
ibu dimasa menyusui.
Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa perkembangan pendidikan / kecerdasan anak
sangat ditentukan baik mulai dari pemeriksaan Antenatal, Nutrisi,
Psikososial/Lingkungan termasuk kebiasaan hidup sehat dan menghindari Rokok /
Alkohol / Narkoba, dan Olah raga. Kesemuanya itu harus menjadi satu kesatuan
yang saling melengkapi